Kesalahan Umum Pick Up di Antar Kota – Mengapa Banyak Pengiriman Gagal dan Cara Menghindarinya
Kesalahan Umum Pick Up di Antar Kota – Pick up merupakan salah satu armada favorit untuk pengiriman barang antar kota karena fleksibel, cepat bergerak, dan dapat menjangkau lokasi dengan akses sempit. Banyak pelanggan memilih pick up untuk pengiriman barang ringan hingga menengah, seperti furniture kecil, kardus pindahan, material proyek, hingga barang dagangan.
Namun, meskipun terlihat sederhana, penggunaan pick up untuk perjalanan antar kota tidak selalu berjalan mulus. Ada banyak kesalahan yang sering terjadi dan membuat pengiriman menjadi bermasalah.
Artikel ini membahas kesalahan umum pick up di antar kota lengkap dengan solusi agar proses pengiriman jauh lebih aman dan efisien.
Kesalahan 1: Salah Memilih Jenis Pick Up untuk Barang yang Dibawa
Memilih jenis pick up sering dianggap hal sepele, padahal keputusan ini sangat menentukan keamanan barang, efisiensi waktu, dan biaya pengiriman. Banyak pengguna jasa angkut—baik individu maupun pelaku bisnis—yang menganggap semua pick up memiliki fungsi dan kapasitas yang sama. Padahal, setiap tipe pick up memiliki spesifikasi, daya angkut, dimensi bak, dan perlindungan yang berbeda-beda.
Akibatnya, kesalahan dalam memilih tipe kendaraan dapat berujung pada kerusakan barang, perjalanan yang tidak aman, hingga pengeluaran tambahan yang sebenarnya bisa dihindari.
Kesalahan Umum dalam Memilih Jenis Pick Up:
1. Menggunakan Pick Up Bak Terbuka untuk Barang yang Rentan terhadap Hujan atau Debu
Pick up terbuka memang fleksibel, namun tidak memberikan perlindungan sama sekali terhadap cuaca. Ini menjadi masalah ketika barang yang dibawa termasuk kategori:
- barang elektronik (TV, kulkas, mesin cuci)
- furniture berbahan kayu
- kasur dan sofa
- barang fragile seperti kaca dan dekorasi
Begitu hujan turun atau jalanan berdebu, barang sangat mudah basah, lecet, atau kotor.
2. Memakai Pick Up Kecil untuk Barang Berat
Setiap jenis pick up memiliki batas tonase maksimal. Pick up kecil biasanya hanya mampu membawa 300–600 kg, sementara barang seperti:
- material bangunan
- alat produksi
- mesin kecil
- tumpukan kardus barang usaha
bisa melebihi kapasitas tersebut.
Jika dipaksakan:
- kendaraan menjadi tidak stabil
- risiko pecah ban meningkat
- perjalanan rawan kecelakaan
- barang bisa terguling karena suspensi tidak mampu menahan beban
3. Salah Perkiraan Volume Barang sehingga Barang Tidak Muat
Ini kesalahan yang sangat sering terjadi. Banyak pelanggan memperkirakan volume secara visual tanpa mengukur, sehingga:
- barang ternyata lebih panjang dari bak
- jumlah kardus lebih banyak dari yang dibayangkan
- bentuk barang tidak dapat ditumpuk
- perlu perjalanan bolak-balik, atau menambah armada mendadak
Pada akhirnya, waktu terbuang dan biaya bertambah.
Dampak dari Kesalahan Memilih Armada Pick Up:
1. Barang Rusak Terkena Cuaca
Hujan, terik matahari, dan debu jalanan adalah ancaman terbesar bagi barang fragile atau elektronik. Kerusakan yang sering terjadi antara lain:
- elektronik korslet karena air
- kayu mengembang
- finishing furniture terkelupas
- kasur berjamur karena lembap
Kerusakan seperti ini seringkali merugikan secara finansial dan tidak selalu bisa diklaim.
2. Barang Jatuh atau Terguling selama Perjalanan
Kendaraan yang terlalu kecil atau tidak sesuai untuk barang berat dapat menyebabkan:
- barang bergeser saat rem mendadak
- kardus terjepit hingga penyok
- barang fragile retak atau pecah
- ikatan tidak cukup kuat karena volume barang berlebihan
Hal ini tidak hanya merusak barang, tetapi juga berbahaya bagi pengguna jalan lain.
3. Harus Menambah Armada Tambahan → Biaya Membengkak
Kesalahan awal memilih pick up biasanya berujung:
- pemesanan armada tambahan di luar rencana
- biaya tenaga angkut bertambah
- waktu loading lebih lama
- waktu pengiriman molor
Kasus seperti ini sering terjadi pada pelanggan yang sedang pindahan rumah atau mengirim barang dagangan dalam jumlah banyak.
Solusi untuk Menghindari Kesalahan Memilih Jenis Pick Up:
1. Gunakan Pick Up Box untuk Barang Fragile atau Barang yang Harus Dilindungi
Pick up box memiliki keunggulan:
- tertutup rapat → aman dari hujan & debu
- stabil di jalan → cocok untuk elektronik & furniture
- bisa dikunci → aman dari risiko kehilangan
Cocok untuk: barang elektronik, dokumen penting, makanan kering, barang toko, barang pecah belah.
2. Pilih Pick Up Long jika Barang Cukup Banyak atau Bentuknya Memanjang
Pick up long memiliki:
- bak lebih panjang
- kapasitas lebih besar
- ruang loading lebih fleksibel
Cocok untuk: kasur besar, sofa panjang, pipa, box besar, barang usaha dalam jumlah banyak.
3. Konsultasikan Ukuran dan Berat Barang Sebelum Memesan Armada
Ini langkah sederhana tetapi sangat menentukan hasil akhir.
Yang sebaiknya disampaikan:
- ukuran barang (panjang × lebar × tinggi)
- berat perkiraan
- jumlah kardus / packaging
- apakah barang fragile atau tidak
- apakah butuh tenaga angkut tambahan
Dengan informasi ini, penyedia jasa dapat merekomendasikan kendaraan yang paling pas sehingga perjalanan aman, efisien, dan hemat biaya.
Kesalahan 2: Tidak Mengikat Barang dengan Benar
Ini adalah kesalahan paling sering terjadi dalam pengiriman menggunakan pick up, terutama untuk barang terbuka.
Kesalahan umum:
- Barang hanya diletakkan tanpa tali
- Menggunakan tali tipis yang mudah putus
- Tidak mengecek kembali ikatan saat sudah berjalan
Dampak:
- Barang terlempar saat melintasi jalan jelek
- Barang tergeser dan rusak
- Pengemudi bisa terkena risiko hukum jika barang jatuh di jalan
Solusi:
- Gunakan tali karet atau webbing strap
- Ikat barang minimal pada 2 titik
- Periksa ikatan saat berhenti di rest area
Kesalahan 3: Packing Barang yang Tidak Aman
Pick up sering membuat pelanggan merasa packing tidak terlalu penting, padahal ini kesalahan besar.
Kesalahan packing:
- Barang fragile tidak dibungkus bubble wrap
- Kardus tidak ditutup rapat
- Barang kaca diletakkan sembarangan
- Barang elektronik dibiarkan terbuka
Risiko:
- Barang pecah
- Kardus robek akibat angin kencang
- Barang elektronik rusak karena guncangan
Solusi:
- Gunakan bubble wrap tebal
- Gunakan selimut atau karton tambahan
- Lindungi barang dari air hujan
Kesalahan 4: Tidak Memperhitungkan Cuaca dan Kondisi Jalan
Perjalanan antar kota sangat dipengaruhi cuaca.
Kesalahan umum:
- Mengirim barang dengan pick up terbuka saat musim hujan
- Tidak menyiapkan terpal
- Tidak menyesuaikan rute saat jalan rusak
Dampak:
- Barang basah
- Barang rusak karena air
- Waktu perjalanan lebih lama
Solusi:
- Gunakan pick up box untuk barang sensitif
- Siapkan terpal kuat dan ikat rapat
- Pilih rute alternatif yang lebih aman
Kesalahan 5: Tidak Mengecek Akses Lokasi Pickup dan Tujuan
Pick up memang lincah, tetapi tetap perlu area parkir dan ruang manuver.
Kesalahan yang sering terjadi:
- Akses jalan terlalu sempit
- Tidak bisa masuk area perumahan tertentu
- Area pickup terlalu jauh dari kendaraan
- Tidak mengetahui adanya portal atau gang sempit
Dampak:
- Tenaga angkut kesulitan membawa barang
- Pengiriman memakan waktu lebih lama
- Risiko barang jatuh meningkat
Solusi:
- Kirimkan foto akses rumah
- Beri tahu penyedia jasa jika akses sangat terbatas
- Pesan armada lebih kecil jika diperlukan
Kesalahan 6: Tidak Menggunakan Tenaga Angkut Profesional
Mengangkat barang bukan pekerjaan mudah. Banyak pelanggan mencoba mengangkatnya sendiri, yang sering berakhir dengan masalah.
Risiko tidak memakai tenaga profesional:
- Barang terjatuh
- Cedera punggung
- Barang besar tidak bisa melewati pintu
- Proses loading lama
Solusi:
Gunakan tenaga angkut profesional yang terbiasa mengangkat barang dalam berbagai kondisi.
Kesalahan 7: Tidak Menyusun Barang dengan Benar di Atas Pick Up
Penyusunan barang yang salah berpotensi menimbulkan kerusakan besar.
Kesalahan umum:
- Barang berat ditaruh di atas
- Barang fragile diletakkan di sudut tanpa pelindung
- Barang tidak diseimbangkan kanan-kiri
- Tidak ada bantalan di bawah barang
Risiko:
- Barang jatuh saat pick up berbelok
- Barang pecah akibat tekanan
- Pick up menjadi tidak stabil
Solusi:
- Barang berat diletakkan di bawah
- Barang fragile diletakkan di tengah
- Gunakan selimut pelindung
- Seimbangkan beban kiri dan kanan
Kesalahan 8: Tidak Melakukan Dokumentasi Barang
Dokumentasi sering dianggap remeh padahal sangat penting.
Kesalahan:
- Tidak memfoto barang sebelum dinaikkan
- Tidak mencatat jumlah kardus
- Tidak memeriksa kondisi barang saat tiba
Dampak:
- Sulit mengajukan keluhan jika barang rusak
- Barang hilang tidak bisa dilacak
Solusi:
- Foto barang sebelum loading
- Catat semua barang yang dikirim
- Foto barang saat tiba di tujuan
Kesalahan 9: Memilih Penyedia Jasa Pick Up yang Tidak Profesional
Salah satu kesalahan paling fatal yang sering terjadi saat menggunakan layanan pick up barang adalah memilih penyedia jasa yang tidak profesional. Banyak orang hanya mempertimbangkan harga murah, tanpa memperhatikan kualitas layanan dan fasilitas yang disediakan. Padahal, keputusan ini dapat berakibat langsung pada kondisi barang, ketepatan waktu, hingga kerugian finansial.
Penyedia jasa yang tidak profesional biasanya tidak memiliki standar operasional yang jelas, tidak mengutamakan keamanan barang, serta sering mengabaikan aspek pelayanan. Agar tidak terjebak pada masalah ini, penting untuk memahami ciri-cirinya serta risiko yang mungkin timbul.
Ciri jasa tidak profesional:
Berikut beberapa tanda umum bahwa penyedia jasa pick up tersebut tidak dapat dipercaya dan sebaiknya dihindari:
1. Tidak Memiliki Tenaga Angkut
Layanan profesional tidak hanya menyediakan armada, tetapi juga tenaga angkut terlatih yang mampu menangani barang dengan benar.
Jasa yang tidak memiliki tenaga angkut sering meminta pelanggan memuat sendiri barang ke kendaraan, yang:
- memperlambat proses,
- meningkatkan risiko kerusakan karena teknik angkat yang salah,
- menyulitkan pelanggan, terutama jika barang besar atau berat.
2. Tidak Menjelaskan Tarif dengan Jelas
Harga yang tidak transparan adalah tanda bahaya. Jasa tidak profesional sering:
- memberi tarif berbeda saat sudah tiba lokasi,
- menambah biaya tanpa penjelasan,
- tidak memberikan rincian biaya (armada, tenaga, jarak, dll.).
Ketidakjelasan tarif dapat menyebabkan pelanggan merasa tertipu atau mengeluarkan biaya jauh lebih besar dari perkiraan.
3. Tidak Menyediakan Dokumentasi Barang
Dokumentasi berupa foto atau video saat penjemputan, proses muat, hingga pengantaran adalah standar penting dalam layanan modern.
Tanpa dokumentasi:
- pelanggan tidak memiliki bukti kondisi barang sebelum dan sesudah pengiriman,
- sulit melakukan komplain,
- risiko perselisihan meningkat.
Layanan yang profesional selalu menyediakan dokumentasi sebagai bentuk tanggung jawab.
4. Armada Tidak Terawat
Armada yang tidak dirawat akan mudah mogok, kotor, atau tidak layak angkut.
Ciri armada tidak profesional:
- bau dan kotor,
- bak kendaraan berkarat,
- ban aus,
- pintu box tidak rapat sehingga barang berpotensi basah atau rusak.
Armada buruk adalah pertanda sistem manajemen perusahaan juga buruk.
Risiko:
Memilih penyedia jasa yang salah dapat menimbulkan berbagai kerugian, seperti:
1. Barang Rusak
Tanpa tenaga angkut terlatih dan armada yang layak, barang:
- bisa terjatuh saat proses angkat,
- tertindih barang lain,
- tergores di dalam kendaraan,
- rusak akibat air atau getaran berlebih.
2. Proses Lambat dan Tidak Efisien
Penyedia jasa tidak profesional biasanya:
- terlambat datang,
- tidak memiliki prosedur kerja yang jelas,
- membutuhkan waktu lebih lama untuk bongkar-muat,
- sering berhenti atau mengambil order lain dalam perjalanan.
Hal ini sangat merugikan pelanggan yang membutuhkan layanan cepat dan tepat waktu.
3. Barang Hilang
Tanpa dokumentasi, tanpa SOP, dan tanpa tenaga profesional, risiko kehilangan barang meningkat. Ini sering terjadi pada jasa murah yang tidak memiliki sistem pencatatan atau pengawasan internal.
Solusi:
Untuk menghindari kerugian dan memastikan barang aman, gunakan penyedia jasa profesional yang memiliki standar layanan jelas. Salah satu contohnya adalah Delisa Express, yang menawarkan keunggulan berikut:
1. Armada Lengkap dan Terawat
Delisa Express menyediakan berbagai jenis kendaraan — dari motor, mobil box, pickup, sampai truk — yang dirawat secara rutin. Hal ini memastikan perjalanan aman dan minim gangguan.
2. Tenaga Angkut Profesional
Setiap armada dilengkapi tim angkut berpengalaman yang memahami teknik memindahkan barang dengan aman, mulai dari barang kecil, fragile, hingga furniture besar.
3. Dokumentasi Barang Lengkap
Delisa Express menyediakan foto/video mulai dari penjemputan, proses muat, hingga barang diterima di tujuan. Ini memberikan rasa aman dan transparansi penuh bagi pelanggan.
4. Sistem Direct Delivery (Tanpa Oper Barang)
Pengiriman dilakukan langsung dari titik A ke titik B, tanpa transit, tanpa oper kendaraan, sehingga:
- risiko kerusakan lebih kecil,
- waktu pengiriman lebih cepat,
- keamanan barang lebih terjamin.
Delisa Express Menyediakan Layanan Sewa Mobil Pick Up Murah Bandung
Untuk menyewa pick up, prosesnya sangat sederhana:
- Hubungi Delisa Express via WhatsApp/telepon
- Jelaskan jenis barang yang akan diangkut
- Dapatkan tarif sesuai kebutuhan
- Mobil pick up langsung menuju lokasi pick up
Semua proses bisa dilakukan tanpa ribet dan tanpa menunggu lama.
- 📞 Nomor Telepon: 0838-2284-2451
- 📍 instagram : delisaexpress.info
- Kunjungi Artikel lainnya : Paket Pindahan Rumah di Bandung
Kesimpulan
Kesalahan umum pick up di antar kota dapat menyebabkan kerusakan barang, keterlambatan, dan biaya tambahan. Mayoritas kesalahan terjadi karena kurangnya perencanaan, packing seadanya, penyusunan barang yang tidak benar, dan penggunaan jasa yang tidak profesional.
Dengan perencanaan yang tepat, penggunaan tenaga angkut, penyusunan profesional, serta dokumentasi lengkap, pengiriman antar kota menggunakan pick up dapat berjalan aman dan efisien. Penyedia jasa profesional seperti Delisa Express mampu memberikan solusi terbaik untuk menghindari semua kesalahan ini.




